Berhembus Kabar Kepala Daerah di Tanah Sepucuk Jambi Sembilan Lurah Kena OTT KPK

JAMBILIFE.COM – Sabtu, 17 Mei 2025, kalangan Masyarakat Jambi dikejutkan oleh bisik-bisik yang menyebar secepat api membakar padang ilalang.

Sebuah pesan berantai via WhatsApp, bak gelombang tak kasat mata, mengabarkan berita yang sontak membekukan darah. Seorang kepala daerah di Jambi, konon, telah diciduk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di sebuah hotel.

Kabar itupun laksana petir di siang bolong, segera merenggut ketenangan para juru warta yang tengah menikmati senja akhir pekan mereka.

Secangkir kopi pahit yang tadinya teman setia, kini terasa makin pekat, menemani pikiran mereka yang berpacu menerka-nerka, siapakah gerangan kepala daerah di Tanah Sepucuk Jambi Sembilan Lurah ini yang harus tersungkur dalam cengkeraman KPK?

Baca Juga :  Efisiensi Anggaran, Seperti “Menelan Pil Pahit”

Gema informasi tentang Operasi Tangkap Tangan (OTT) inipun sontak membangkitkan kembali memori pahit nan menjijikkan beberapa tahun silam.

Ingatan itu membawa kita pada sebuah babak kelam, di mana puluhan anggota DPRD Provinsi Jambi menjadi pesakitan, dan menyeret nama Zumi Zola, sang artis yang kala itu menjabat sebagai Gubernur Jambi, dalam kasus suap “ketok palu” RAPBD Provinsi Jambi tahun 2017-2018.

Namun, di tengah riuhnya desas-desus, secercah kelegaan muncul. Dari penelusuran yang terkonfirmasi di sejumlah media, tak ada satu pun pihak yang membenarkan kabar tersebut.

Baca Juga :  Pemberdayaan Desa: Dari Regulasi ke Realisasi Menuju Indonesia Emas 2045

Baik sang kepala daerah yang diisukan, maupun pihak KPK sendiri, kompak menyangkal adanya penangkapan itu.

Terlepas dari benar atau tidaknya isu OTT KPK ini, kita semua sepakat pada satu hal, “Korupsi adalah Musuh Bersama”.

Sebuah musuh yang, tak dapat dimungkiri, memiliki kekuatan dan pengaruh yang mampu merongrong sendi-sendi pemerintahan.

Semoga saja, desas-desus ini hanyalah sebuah isu belaka.

Sebuah isu yang, barangkali, dapat menjadi pemantik semangat bagi para kepala daerah dan pejabat untuk tak mengulangi sejarah kelam yang pernah tercatat. Atau, jangan-jangan, isu ini justru akan bersembunyi di balik tabir, menanti saatnya berwujud menjadi kenyataan?

Baca Juga :  Kunker Gubernur dan Harapan Masyarakat Tanjabtim

 Wallahu a’lam bishawab.