Dilema Rokok Ilegal, Antara Kebutuhan dan Keuntungan yang Menjanjikan

JAMBILIFE.COM – Peredaran rokok ilegal di Provinsi Jambi, sepertinya tidak terbendung. Tingginya minat masyarakat khususnya para perokok di Jambi, menjadi ladang bagi para pemasok dan para pedagang. Dengan harga yang tidak terlalu mahal alias terjangkau, serta berbagai macam merek dan jenis, rokok ilegal kian laris manis.

Hal ini bisa dilihat dengan kasat mata, karena banyak penikmat rokok yang beralih kepada rokok ilegal alias rokok tanpa cukai. Belum lagi warung atau toko yang terang-terangan menjualnya di etalase-etalase.

Baca Juga :  Stok Bawang Merah dan Bawang Putih di Jambi Relatif Aman Selama Ramadan 1446 H

Ini menandakan bahwa infrastruktur untuk peredaran rokok ilegal di Jambi, begitu masif. Mulai dari jalur air maupun jalur darat serta aparatur yang mungkin saja kewalahan, karena pengadaan rokok ilegal di Jambi berbanding lurus dengan permintaannya.

Banyaknya rokok ilegal yang beredar di tengah masyarakat, membuktikan bahwa pengawasan juga sosialisasi pihak terkait dalam hal ini Bea Cukai, yang masih harus ditingkatkan. Hanya saja, persoalan rokok ilegal ini seperti menjadi dilema di tengah masyarakat.

Baca Juga :  Pemkab Tanjab Barat Gelar TC Tahap Pertama, Persiapan MTQ ke-54 Tingkat Provinsi Jambi 2025

Masalah harga, masalah kesehatan, dan tentunya soal keuntungan, adalah satu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan. Apalagi, rokok ilegal bukalah hal yang tabu lagi di tengah para penikmat rokok dan yang pastinya kini menjadi suatu kebutuhan.

Market rokok ilegal di Jambi tampaknya menjanjikan. Terbukti banyaknya dan gampangnya mendapatkan rokok ilegal itu sendiri. Bahkan, pola distribusinya pun kini mulai bergeser dan telah mengalami perubahan. Jika sebelumnya rokok tanpa pita cukai atau dengan cukai palsu marak dijual di warung kecil dan pasar tradisional, kini distribusinya sudah menjangkau lokapasar atau marketplace digital yang kian sulit dipantau. (*)