Misteri Kematian Kekey, Tiga Tahun Dalam Sunyi yang Belum Terpecahkan

JAMBILIFE.COM– Dalam senyap yang panjang, nama seorang anak kecil masih bergema di antara rerimbun kenangan dan lorong-lorong di sekitar rumahnya di RT 28 Kelurahan Rawasari, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi.

Kekey, balita berusia empat tahun, yang tawa dan langkah kecilnya dahulu mewarnai sudut tempat tinggalnya, kini tinggal nama.

Ia ditemukan tak bernyawa, pada suatu pagi kelabu, dalam suasana gelap sebuah septic tank, tiga tahun silam. Namun, hingga kini, misteri kematiannya tetap menggantung, tanpa ujung jawaban.

Tragedi ini bermula pada Sabtu, 23 Juli 2022 lalu. Hari yang seharusnya biasa saja, namun berubah menjadi awal dari kehilangan yang tak terbayangkan. Kekey dilaporkan menghilang di sekitar kawasan Kuburan Cina, Kota Jambi. Keluarga dan dibantu warga mencarinya, menyebut namanya di setiap langkah, berharap Kekey pulang dengan langkah kecilnya yang ceria.

Baca Juga :  Spesialis Curanmor yang Sasar Remaja dan Lansia di Jambi, Diringkus Polisi

Namun, takdir berkata lain. Dua hari setelah hilang, Senin 25 Juli 2022, jasad mungil Kekey yang memiliki nama lengkap Keyla Septi Putri Ayu ini, ditemukan tak bernyawa. Ia tergeletak dalam sunyi, di dalam Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sekitar seratus meter dari rumahnya. Dari hasil otopsi, ada patah tulang tengkorak bagian belakang.

Tidak ada tangisnya lagi, hanya sepi yang menyayat. Sejak hari itu, keluarga terus menanti, siapa yang tega merenggut nyawa seorang anak yang bahkan belum sempat mengeja dunia?

Dua tahun berlalu dan tak lama lagi tiga tahun, waktu telah mengeringkan air mata, namun tidak luka. Polisi masih menyusun potongan teka-teki, menggali bukti dari tanah yang telah lama membisu. Namun pelaku, atau mungkin para pelaku, tetap tersembunyi dalam bayang-bayang waktu.

Baca Juga :  Kuasa Hukum Minta Tiga Lembaga Negara Awasi Sidang Deniel Candra

Fitriah, bibi korban masih menyimpan harap. Harapan yang kini menjelma menjadi seruan keadilan.

“Kami ingin tahu siapa yang bertanggung jawab atas kehilangan ini. Kami ingin keadilan untuk anak kami,” ucapnya lirih namun tegas, saat ditemui Kamis (16/1/2025) lalu.

Rasa cemas tak hanya menyelimuti mereka yang kehilangan, namun juga keluarga besar lainnya. Ada kekhawatiran yang mengendap, bahwa jika kebenaran tidak segera datang, bisa jadi akan ada korban berikutnya.

“Kami takut, Kalau kasus ini tidak terungkap, orang lain bisa saja menjadi korban. Kami tidak ingin itu terjadi,” ungkap salah satu anggota keluarga yang memilih menyembunyikan namanya di balik ketakutan.

Baca Juga :  Kejagung Setujui Kasus Penganiayaan yang Ditangani Kejari Jambi Dihentikan dengan Restorative Justice

Dalam upaya mengungkap tabir kelam ini, kepolisian telah melakukan berbagai langkah. Anjing pelacak dikerahkan, rekonstruksi kejadian di susun, dan puluhan saksi juga telah dimintai keterangan. Namun gelap masih menyelimuti. Siapa yang mencuri nyawa Kekey, masih menjadi pertanyaan yang belum bisa dijawab.

Ipda Maulana, Paur Penum Subbid Penmas Bidhumas Polda Jambi, memastikan bahwa penyelidikan belum berhenti.

“Masih berproses. Para pelaku masih dalam penyelidikan,” ujarnya singkat, menyisakan harapan yang menggantung.

Kini, keluarga Kekey masih menunggu di ambang doa. Menanti hari di mana hukum berdiri tegak, dan kebenaran akhirnya datang seperti cahaya yang menerobos pekat. Mereka hanya ingin satu hal, keadilan untuk Kekey, anak kecil yang telah direnggut dari dunia terlalu cepat.(*)

Tinggalkan Balasan