Sayangi Diri Sendiri, Sayangi Bangsa

Oleh : Dr. Fahmi Rasid

DMDI Provinsi Jambi

80 tahun sudah bangsa Indonesia berdiri sebagai bangsa merdeka. Proklamasi 17 Agustus 1945 bukan hanya sebuah deklarasi politik, melainkan juga simbol perjuangan, pengorbanan, dan doa yang dikumandangkan oleh para pendiri bangsa. Usia delapan dekade ini mengajarkan kepada kita bahwa kemerdekaan bukan hanya untuk dirayakan, tetapi untuk direnungkan.

Dalam renungan panjang itu, kita diajak untuk bertanya pada diri sendiri : sudahkah kita benar-benar mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang bermanfaat…? Sudahkah kita menjaga tubuh agar tetap sehat, menata jiwa agar tetap tenang, dan mendekatkan hati agar selalu selaras dengan Sang Pencipta..? Kemerdekaan tidak lagi menuntut kita untuk mengangkat senjata, tetapi menuntut kita untuk menyayangi diri sendiri sebagai modal berharga dalam membangun bangsa.

Menyayangi diri sendiri adalah fondasi untuk menjaga keberlangsungan hidup. Ia bukan soal keegoisan, melainkan wujud syukur atas nikmat Tuhan. Dengan menyayangi diri, kita menjaga kesehatan agar mampu berkarya, menjaga jiwa agar tidak rapuh, serta menjaga iman agar bangsa tetap kokoh.

HIDUP SEHAT

Sehat adalah kunci utama untuk mengisi kemerdekaan. Tanpa kesehatan, semua rencana pembangunan dan cita-cita pribadi akan terhenti. Para pejuang dahulu berkorban dengan tubuh yang sehat dan jiwa yang kuat. Kini, kita bisa melanjutkan perjuangan mereka dengan pola hidup sehat yang sederhana.

Mengonsumsi makanan bergizi, memperbanyak buah dan sayuran, serta menjaga kebersihan lingkungan adalah cara sederhana untuk menjaga tubuh. Tidak hanya untuk diri sendiri, pola hidup sehat juga akan berdampak pada keluarga dan masyarakat.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kesehatan adalah keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial. Artinya, sehat bukan hanya tubuh bebas penyakit, tetapi juga pikiran yang tenang dan hubungan sosial yang harmonis. Menyayangi diri berarti mempersiapkan masa depan dengan tubuh bugar, pikiran jernih, dan kehidupan sosial yang penuh kasih.

Baca Juga :  Sisi Lain Penerima Beasiswa di Provinsi Jambi

Pemerintah Provinsi Jambi menaruh perhatian besar pada pola hidup sehat masyarakat. Melalui fasilitas kesehatan, posyandu, hingga kampanye pola hidup bersih, pemerintah hadir untuk memastikan masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk sehat. Semua itu adalah bentuk kasih sayang negara kepada warganya, agar mereka bisa menyayangi dirinya sendiri.

OLAHRAGA

Olahraga adalah gerakan kecil dengan manfaat besar. Para pejuang dahulu berlari menembus hutan, mendaki gunung, dan menghadapi musuh dengan tubuh yang bugar. Kini, semangat itu bisa kita warisi dengan membiasakan diri berolahraga.

Tidak perlu mahal, tidak perlu berat. Cukup berjalan pagi, bersepeda, atau melakukan senam ringan, tubuh kita akan menjadi lebih kuat. Konsistensi adalah kunci utama. Aristoteles pernah mengatakan bahwa tubuh yang sehat adalah wadah bagi jiwa yang kuat. Rasulullah SAW juga menekankan pentingnya aktivitas fisik dengan menganjurkan memanah, berenang, dan berkuda.

Selain menjaga kesehatan, olahraga membangun kebersamaan. Saat warga berkumpul di lapangan untuk senam bersama, anak-anak bermain bola, atau orang tua berjalan sore, di sanalah lahir persaudaraan. Persaudaraan inilah yang memperkokoh bangsa.

Pemerintah Provinsi Jambi mendorong kegiatan olahraga masyarakat melalui perbaikan sarana olahraga, ruang terbuka hijau, serta kegiatan massal yang memadukan kesehatan dengan kebersamaan. Semua itu adalah bentuk implementasi menyayangi diri dalam bingkai pembangunan daerah.

Namun, menyayangi diri tidak hanya berhenti pada tubuh. Jiwa juga butuh perhatian. Jiwa yang rapuh akan membuat tubuh kehilangan semangat. Karena itu, mendekatkan diri kepada Tuhan adalah bagian dari menyayangi diri sendiri.

Doa, dzikir, dan ibadah adalah terapi jiwa yang menenangkan. Dalam sujud, kita melepaskan beban. Dalam doa, kita mendapatkan harapan. Dalam dzikir, kita memperoleh ketenangan. Inilah yang sering terlupakan: tubuh sehat tanpa jiwa yang dekat dengan Tuhan hanyalah kesia-siaan.

Baca Juga :  Memaknai Proklamasi Kemerdekaan Ke-80 RI di Jambi

Sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa, menjadi landasan bahwa seluruh pembangunan bangsa harus berlandaskan keimanan. Tanpa kedekatan dengan Tuhan, segala usaha akan kehilangan arah.

Untuk memperkuat hal ini, Pemerintah Provinsi Jambi menghadirkan program PRO JAMBI AGAMIS. Program ini mendorong masyarakat untuk menjadikan nilai agama sebagai fondasi kehidupan. Tidak hanya dengan membangun sarana ibadah, tetapi juga memperkuat pendidikan agama, membiasakan pengajian, dan menghidupkan budaya religius di tengah masyarakat. PRO JAMBI AGAMIS mengajarkan bahwa menyayangi diri berarti menghidupkan iman, sebab iman adalah pelindung jiwa dari kegelisahan zaman.

SALAT SUBUH DI MASJID

Salah satu langkah nyata menyayangi diri adalah membiasakan diri bangun Subuh dan menuju masjid. Subuh adalah waktu yang penuh keberkahan. Saat sebagian orang masih terlelap, orang-orang yang bangun Subuh sejatinya sedang menjemput cahaya Tuhan.

Udara pagi yang segar adalah vitamin alami. Langkah kaki menuju masjid adalah olahraga yang menyehatkan. Shalat berjamaah di awal hari adalah ketenangan yang menyejukkan jiwa. Di masjid, kita menemukan kehangatan persaudaraan, saling menyapa, saling mendoakan, dan merasakan energi kebersamaan.

Pemerintah Provinsi Jambi melalui PRO JAMBI AGAMIS menjadikan Subuh berjamaah sebagai salah satu ikon kegiatan. Banyak masjid menggelar pengajian setelah Subuh, tausiah, dan kajian Al-Qur’an. Semua ini mengajarkan bahwa menyayangi diri berarti mengisi hari dengan energi positif sejak fajar.

PRO JAMBI AGAMIS

Program PRO JAMBI AGAMIS adalah salah satu terobosan yang dihadirkan pemerintah daerah untuk memperkuat nilai religius masyarakat Jambi. Program ini tidak sekadar slogan, tetapi diwujudkan dalam bentuk nyata: pembangunan masjid dan rumah ibadah, penguatan pendidikan berbasis iman, dukungan kegiatan keagamaan, serta gerakan Subuh berjamaah.

Baca Juga :  Pentingnya Pendidikan dan Latihan di Sektor Pariwisata

Lebih dari itu, PRO JAMBI AGAMIS menanamkan kesadaran bahwa iman dan kesehatan harus berjalan beriringan. Karena iman yang kuat akan menjaga jiwa, sementara kesehatan yang baik akan menjaga tubuh. Masyarakat yang sehat jasmani dan rohani akan menjadi fondasi kuat untuk mengisi kemerdekaan.

Renungan 80 tahun kemerdekaan adalah renungan untuk bangsa sekaligus untuk diri sendiri. Bangsa ini lahir dari darah dan air mata para pejuang. Mereka tidak hanya berjuang dengan senjata, tetapi juga dengan semangat hidup sehat, iman yang kuat, dan cinta yang tulus pada tanah air.

Kini, perjuangan kita adalah menjaga diri sendiri agar mampu meneruskan cita-cita itu. Menyayangi diri berarti menjaga kesehatan, berolahraga, mendekatkan diri pada Tuhan, membiasakan Subuh di masjid, dan mendukung program pemerintah seperti PRO JAMBI AGAMIS.

Kemerdekaan ini adalah momentum untuk memperbaharui tekad. Kita tidak lagi mengangkat senjata, tetapi kita bisa berjuang dengan menyayangi diri sendiri. Jagalah kesehatan, berolahragalah dengan rutin, dekatkan diri kepada Tuhan, bangunlah Subuh menuju masjid, dan dukunglah program pemerintah yang membawa kebaikan.

Program PRO JAMBI AGAMIS adalah wujud nyata kasih sayang pemerintah kepada masyarakatnya. Melalui program ini, masyarakat diajak untuk hidup sehat, religius, dan harmonis. Jika masyarakat mau menyayangi dirinya sendiri, maka bangsa pun akan semakin kuat.

Mari kita jadikan hidup ini ladang syukur. Dengan tubuh sehat, jiwa tenang, dan iman kokoh, kita bisa memberikan yang terbaik untuk bangsa. Karena hanya dengan menyayangi diri sendiri, kita bisa benar-benar mengisi kemerdekaan dengan penuh makna.(*)

Tinggalkan Balasan