Sekda Sudirman Tekankan Penanganan TBC dan Program MBG

JAMBILIFE.COM – Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, Sudirman, mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) secara virtual melalui Zoom Meeting dengan agenda utama pembahasan percepatan penanganan Tuberkulosis (TBC) dan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Rapat secara zoom tersebut dipimpin Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan, Menko, serta dihadiri perwakilan dari BGN, bertempat di Ruang Kerja Rumah Dinas Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, Senin (29/9/2025) pagi.

Usai mengikuti rapat, Sekda Sudirman menyampaikan bahwa terdapat dua isu pokok yang dibahas, yaitu percepatan penanggulangan TBC dan pelaksanaan MBG.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, angka kematian akibat TBC di Indonesia mencapai 134.000 jiwa per tahun, atau setara dengan satu orang meninggal setiap 5–10 menit. Indonesia bahkan menempati posisi kedua kasus TBC terbanyak di dunia setelah India.

Baca Juga :  Pemprov Jambi Kejar 380 Titik Program Makan Bergizi Gratis

“Ini adalah peringatan serius. TBC telah ditetapkan sebagai program prioritas nasional yang harus ditangani dengan sungguh-sungguh. Para kepala daerah diminta segera membentuk tim, menyusun rencana aksi, serta memastikan dukungan pendanaan melalui BOK maupun DAK bidang kesehatan,” tegas Sekda Sudirman.

Lebih lanjut, Sekda Sudirman menjelaskan bahwa penanganan TBC harus dilakukan melalui tiga langkah utama, yakni deteksi dini untuk menemukan kasus, pengobatan bagi penderita, serta pencegahan bagi masyarakat yang belum terinfeksi.

Menurutnya, penanganan TBC membutuhkan sinergi lintas sektor, baik dari pemerintah daerah, dinas kesehatan, hingga dunia pendidikan.

Baca Juga :  Forum Pemred SMSI Jambi Periode 2025–2027 Dikukuhkan

Selain TBC, rapat juga menekankan pentingnya pelaksanaan Program MBG. Program ini bukan hanya sebatas pembangunan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), tetapi juga memastikan aspek keamanan pangan agar terhindar dari risiko keracunan makanan.

“Setiap dapur SPPG wajib memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dan memenuhi standar kesehatan sebelum beroperasi. Saat ini di Provinsi Jambi sudah terdapat 40 dapur yang beroperasi, 13 dapur siap beroperasi, dan 188 dapur lainnya masih dalam tahap pembangunan,” jelas Sekda Sudirman.

Baca Juga :  Sekda Sudirman: Gentala Arasi Ikhtiar Nyata Hadapi Tranformasi Digital

Sekda Sudirman juga menekankan perlunya keterlibatan seluruh pemangku kepentingan, termasuk dinas kesehatan, tenaga pendidik, wali murid, dan orang tua, dalam mengawasi jalannya program MBG.

Ia menambahkan bahwa kualitas bahan baku pangan harus benar-benar dijaga dengan uji kelayakan sebelum diolah agar aman untuk dikonsumsi.

“Kementerian Kesehatan mencatat sudah ada 25 provinsi yang melaporkan kasus keracunan makanan. Ini menjadi pelajaran berharga agar kita tidak mengabaikan standar kebersihan dan keamanan pangan sekecil apa pun,” jelas Sekda Sudirman. (diskominfo provinsi jambi)

Tinggalkan Balasan