54,15 Hektare Hutan dan Lahan Terbakar dalam Dua Bulan Terakhir di Kabupaten Tebo

JAMBILIFE.COM – Dalam dua bulan terakhir, luasan hutan dan lahan yang terbakar (Karhutla) di Kabupaten Tebo, berdasarkan data Manggala Agni Daops Sumatera 12 Muara Tebo, mencapai 54,15 hektare.

Dari data yang tercatat, pada Juli 2024 tercatat 36,15 hektare luas hutan dan lahan yang terbakar. Sedangkan per 21 Agustus 2024, tercatat seluas 16 hektare yang mengalami kebakaran.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tebo, Ahmad Roni mengatakan, untuk titik panas jika dihitung dari Januari hingga kini awal September 2024, ada 81 titik panas atau hotspot terpantau satelit, 36, di antaranya terjadi di Agustus 2024.

Baca Juga :  Permendikdasmen Nomor 1 Tahun 2025, tentang Kebijakan Redistribusi dan Jawaban Kekurangan Guru

“Untuk Karhutla per 28 Agustus kemarin di Tebo total hotspot yang terpantau 81, namun di Agustus sudah tercatat 36 hotspot yang ada berdasarkan laporan dari BMKG,” ungkap Ahmad Roni, Jumat (6/9/2024).

Menurut Ahmad Roni, berdasarkan catatan hotspot tersebar dibeberapa kecamatan. Dan, Kecamatan Sumay menjadi wilayah dengan titik panas paling banyak ditemukan yakni 15 titik.

Sedangkan sisanya tersebar di kecamatan lain seperti Kecamatan Tebo Tengah dan Kecamatan 7 Koto.

“Untuk yang didominan di Kecamatan Sumay, menjadi kecamatan yang rentan terjadi kebakaran hutan dan lahan. Itu dibulan Agustus sendiri ada sebanyak 15 hotspot,” bebernya.(*)

Baca Juga :  Harimau Mangsa Ternak di Kerinci, BKSDA Jambi Minta Warga Kurangi Aktivitas di Hutan