JAMBILIFE.COM – Menanggapi persoalan pemulung dan pengelolaan sampah di Kota Jambi, Perhimpunan Pelapak Pemulung Republik Indonesia (P3RI) menggelar diskusi bersama Camat Kota Baru dan seluruh jajaran Kelurahan pada Senin (5/5/2025).
Diskusi berlangsung intens di ruang kerja Camat Kota Baru. Camat Kota Baru, Jauhari Ikhsan, yang merespon dengan sigap dan terbuka berbagai masukan dari P3RI. Ia menyampaikan pentingnya pendataan yang akurat terkait aktivitas pemulung di wilayahnya.
“Ada data yang harus dipersiapkan oleh setiap kelurahan agar proses pendataan masuk secara konkret dan bisa digunakan sebagai dasar kebijakan,” ujar Jauhari.
Ia juga menyampaikan bahwa program yang diusung oleh P3RI sejalan dengan program BAHAGIA (Bersih, Aman, Harmonis, dan Sejahtera) yang digagas oleh Wali Kota Maulana.
“Kita harus mengedepankan koordinasi yang baik melalui regulasi, dedikasi, dan edukasi terhadap para pemulung,” lanjutnya.
Terkait pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS), Jauhari menekankan pentingnya keterlibatan Kelurahan untuk menertibkan aktivitas pemulung agar tidak membuat sampah tercecer di luar TPS.
Dan Pemulung diminta agar merapikan kembali area TPS setelah mengais barang-barang bekas.
“Kita harus bersinergi melakukan pengawasan terhadap aktivitas pemulung agar tertib dan sampah tidak tercecer di luar area tempat sampah”, pinta Jauhari, saat diskusi bersama P3RI dan pihak kelurahan se Kota Baru.
Jauhari juga menegaskan bahwa data yang dimiliki saat ini kemungkinan akan direvisi dan diselaraskan dengan data dari dinas terkait agar program P3RI dapat berkelanjutan dan bersinergi dengan pemerintah.
“Untuk persoalan bantuan kepada pemulung, perlu dilakukan validasi data yang sinkron dengan Dinas Sosial,” imbuhnya.
Ketua Umum P3RI, Siddiq, menyambut baik dukungan dari Camat Kota Baru dan seluruh jajaran kelurahan.
“Kami berterima kasih kepada Bapak Camat dan seluruh kelurahan yang menyambut baik program-program kami. Koordinasi yang solid ini menjadi bentuk nyata kepedulian kemanusiaan terhadap para pemulung,” pungkas Siddiq. (zal)
