Tekad Pengabdian Tanpa Batas M Ridwan di Pol Airud Jambi, Dari Santri Menjadi Polisi

JAMBILIFE.COM – Bripda M Ridwan, seorang pemuda asal Desa Pulau Raman, Kecamatan Pemayung, Kabupaten Batanghari, tidak mengira bakal bertugas di Kepolisian Air dan Udara (Pol Airud). Dalam pikirannya, seorang polisi layaknya adalah polisi umum. Ia bahkan sama sekali tidak tahu jika ada polisi yang bertugas di perairan.

Itulah kisah awal yang disampaikan pria kelahiran 12 Maret 2002 silam itu saat memulai ceritanya ketika bertemu wartawan Jambilife.com, Selasa (13/11/2024).

Meski matahari beranjak tinggi pertanda waktu masuk tengah hari, namun angin yang berhembus membuat teriknya tak begitu terasa. M Ridwan yang ditemui di depan Gedung Mako Pol Airud Jambi yang betada di tepi Sungai Batanghari, mengaku baru saja mengikuti apel di Polda Jambi.

“Kebetulan hari ini saya piket bg, nanti akan patroli,” ujar Ridwan.

Ridwan pernah menjadi santri di Pondok Pesantren Al Ikhwan di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi, selama tiga tahun. Dan, menjadi seorang polisi adalah cita-citanya.

Menurutnya, sikap disiplin dari kecil yang ditanamkan keluarga hingga mondok di pesantren membuat Ridwan terbiasa menjadi sosok yang disiplin.

Inilah salah satu yang membuatnya yakin meski dari seorang santri yang belajar di pesantren hingga berhasil meraih mimpi menjadi anggota polisi.

Itupun diakuinya adalah bukti nyata bahwa ketekunan, kerja keras, dan motivasi keluarga dapat membuka jalan untuk meraih cita-cita.
M. Ridwan tumbuh di keluarga yang sederhana namun penuh dengan nilai-nilai agama dan kedisiplinan.

Sejak kecil, ia sudah dibiasakan dengan kehidupan yang penuh semangat belajar. Pada tahun 2013, di usianya yang masih belia, Ridwan memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di Pesantren Al Ikhwan yang terletak di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Sei Gelam.

Baca Juga :  Ditresnarkoba Polda Jambi Ungkap Peredaran Narkoba ke Pekerja Tambang dan Petani

Di sana, Ridwan menghabiskan waktu selama tiga tahun, yaitu dari 2013 hingga 2016. Di pesantren, Ridwan tidak hanya mempelajari ilmu agama, tetapi juga dibekali dengan berbagai nilai penting dalam kehidupan, seperti kedisiplinan, keteguhan hati, dan pentingnya pengabdian pada masyarakat.

Hidup di pesantren mengajarkannya untuk mandiri, menghargai sesama, dan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Pendidikan di pesantren juga membentuk karakter Ridwan yang sabar dan tekun, nilai-nilai yang kemudian menjadi landasan dalam setiap langkahnya.

Selain pendidikan yang diterima di pesantren, Ridwan juga mendapatkan motivasi besar dari keluarganya, terutama dari abang kandungnya yang bertugas di Brimob (Brigade Mobil) Polda Jambi. Abangnya adalah sosok yang menjadi panutan Ridwan.

Melihat bagaimana abangnya bekerja keras untuk menjaga keamanan dan keutuhan bangsa, Ridwan merasa terdorong untuk mengikuti jejaknya dalam mengabdi kepada negara. Motivasi ini terus menyala dalam dirinya dan menjadi pendorong utama saat menghadapi tantangan hidup.

Tes Masuk Polisi

Setelah menyelesaikan pendidikan di pesantren, Ridwan melanjutkan pendidikannya di SMA 1 Muaro Jambi di Pijoan. Usai pendidikan di sana, Ridwan memutuskan untuk mengambil langkah besar untuk mendaftar polisi. Namun, saat itu ia gagal.

Dan, pada tahun 2021, ia mengikuti seleksi untuk kedua kalinya bergabung dengan polisi. Proses seleksi yang ketat tak membuat Ridwan gentar. Dengan semangat dan tekad yang kuat, ia pun berhasil lulus dan pada tahun 2022, Ridwan akhirnya ditempatkan di Pol Airud Polda Jambi.

Baca Juga :  48 Situs Judi Online Diblokir Kominfo Provinsi Jambi

Setelah bergabung di Pol Airud kata Ridwan, merupakan langkah besar bagi Ridwan untuk mewujudkan cita-citanya menjadi bagian dari aparatur negara yang mengabdi untuk menjaga keamanan, terutama di wilayah perairan dan udara yang menjadi bagian penting dari kedaulatan Indonesia.

Sebagai anak kedua dari empat bersaudara, Ridwan merasa bangga bisa memberi kontribusi kepada negara, dan ia berharap bisa menjadi contoh bagi keluarga adik-adiknya untuk terus berjuang dan tidak mudah menyerah.

Pengabdian dengan Hati

Kini, sebagai anggota Pol Airud, Ridwan menjalani tugas yang penuh tantangan, karena menurutnya, tugas di Pol Airud, bukan hanya di perairan dan udara, sesuai namanya. Tetapi juga sangat berarti di lingkungan masyarkat karena menjadi keharusan untuk menjaga citra sebagai anggota Polri.

Selain tugas pokoknya di Pol Airud Polda Jambi, Ridwan juga berperan dalam membantu masyarakat yang membutuhkan, serta berkontribusi dalam berbagai kegiatan sosial.

Bagi Ridwan, pekerjaan ini bukan hanya sekadar pekerjaan, tetapi sebuah panggilan untuk mengabdi kepada negara dan masyarakat. Kini, Ridwan bertekad untuk menjadi polisi yang tidak hanya profesional dalam bertugas, tetapi juga selalu mengutamakan pelayanan kepada masyarakat.

Inspirasi untuk Generasi Muda

Kisah perjalanan M Ridwan adalah contoh nyata bahwa dengan tekad, kerja keras, dan semangat belajar, dari manapun asal sekolah, baik itu umum ataupun dari pesantren, siapa pun itu bisa meraih cita-cita.

Baca Juga :  Dzikir Menyambut Hari Bhayangkara dan Doa di Ambang Usia ke-79

Sebagai seorang yang pernah menjadi santri, Ridwan membuktikan bahwa pendidikan agama tidak hanya mendidik seseorang untuk menjadi pribadi yang baik, tetapi juga memberikan bekal yang sangat berharga dalam menjalani kehidupan nyata, termasuk dalam dunia kerja.

Semangat Ridwan untuk mengabdi kepada negara dan masyarakat juga menjadi pesan penting bagi generasi muda saat ini. Ia menunjukkan bahwa setiap langkah, baik yang diambil dengan hati maupun dengan kerja keras, akan membawa hasil yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Dengan tekad yang kuat dan dukungan keluarga, Ridwan telah berhasil membuka jalan untuk masa depan yang cerah.

Dengan segala pencapaiannya, Ridwan berharap bisa terus memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa dan negara, serta menjadi teladan bagi para santri muda yang bercita-cita tinggi.

Sebagai santri yang mengabdi, ia tak hanya melayani negara, tetapi juga menjalani hidup dengan penuh rasa syukur dan tanggung jawab serta berdedikasi di lingkungan atau bagi masyarakat.

“Penghargaan tersebut kami anugerahkan kepada para personel tersebut karena mereka mempunyai kreativitas dan inovasi yang dapat menjadi Role Model bagi personel lainya,” tutur Kombes Pol Agus Tri Waluyo.

“Ke depan kami akan terus melakukan penilaian terhadap personel dan akan kami berikan reward dan punishment kepada personel, reward akan kami berikan kepada personel yang berprestasi Sedangkan pemberian Punishment Itu Sendiri Kita Lakukan Bertujuan Untuk Memperbaiki Kinerja Personel Yang Telah Melakukan Pelanggaran Disiplin” jelas Dirpolairud Polda Jambi, Kombes Pol Agus Tri Waluyo. (*)