Wamenkeu Suahasil: Profesi Akuntan Miliki Peran Krusial dalam Mewujudkan Visi Indonesia 2045

JAMBILIFE.COM.JAKARTA -Profesi akuntan memiliki peran strategis dalam memastikan kepercayaan dan akuntabilitas data keuangan negara, yang menjadi fondasi bagi keberhasilan pembangunan ekonomi jangka panjang. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara pada acara HUT ke-68 Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan IFAC Connect Asia Pacific 2025, yang diselenggarakan di Jakarta, Rabu (3/12).

Indonesia memiliki visi-misi menjadi Indonesia Emas 2045 sebagai sebuah negara yang maju, makmur dan berdaya saing. Untuk mewujudkannya, kontribusi nyata dari profesi akuntan sangat diperlukan. Wamenkeu Suahasil menegaskan bahwa profesi akuntan yang terpercaya dan adaptif akan menjadi pilar penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dan memastikan pengelolaan anggaran negara yang efektif dan transparan di tengah dinamika global yang semakin kompleks.

Baca Juga :  Harga Cabai Merah di Jambi Tembus Rp70 Ribu/Kg 

“Tantangan terbesar adalah kita terus berusaha membuat perekonomian kita itu trustworthy. Kita memproduksi, kita melakukan kegiatan ekonomi, melaporkannya dengan baik, dengan sangat terpercaya. Kemudian, dengan laporan yang terpercaya itu kita bisa memastikan bahwa seluruh stakeholder termasuk investornya, termasuk masyarakatnya, termasuk pengambil kebijakannya, itu memahami dan mempercayainya sebagai bagian untuk pengambilan keputusannya,” terang Wamenkeu Suahasil.

Pencapaian tujuan Indonesia Emas 2045 juga tidak lepas dari kemampuan akuntan untuk mendukung kebijakan fiskal yang responsif terhadap perubahan kondisi ekonomi, baik domestik maupun global. Selain itu, keberlanjutan ekonomi yang inklusif membutuhkan akuntan yang dapat menyediakan data dan analisis yang akurat serta transparan, yang sangat dibutuhkan untuk perencanaan pembangunan yang lebih baik dan pengelolaan anggaran yang lebih efisien.

Baca Juga :  Semen Baturaja Sabet TOP SDGs Award 2025, Berkat Konsistensi Jalankan Program Keberlanjutan

Wamenkeu Suahsil menambahkan bahwa standar akuntansi yang digunakan oleh para akuntan harus terus disesuaikan dengan kondisi yang berkembang, tidak hanya dibuat sekali. Isu-isu seperti ESG (Environmental, Social, and Governance) dan keberlanjutan (sustainability) menjadi sangat penting. Standar akuntansi ini dapat membantu kebijakan fiskal dalam fungsi distribusi, alokasi, dan stabilisasi, dalam rangka upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pada acara tersebut, Wamenkeu juga menekankan bahwa pengelolaan anggaran negara harus tetap berfokus pada pilar-pilar utama yaitu pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, distribusi kesejahteraan yang merata, dan stabilitas ekonomi. Dengan peran sentral akuntan dalam menciptakan laporan keuangan yang transparan dan terpercaya, Indonesia dapat memastikan bahwa anggaran negara digunakan secara optimal untuk mencapai tujuan jangka panjang pembangunan nasional

Baca Juga :  Sekda Sudirman Lepas Ekspor Pinang 36 Ton ke Bangladesh Senilai Rp1,3 Miliar 

Wamenkeu Suahasil mengajak para peserta untuk terus berdiskusi dan menggali lebih dalam lagi mengenai potensi dan peran profesi akuntansi dalam menghadapi tantangan di era digitalisasi dan modern. Dengan adanya pemahaman yang lebih dalam tentang peran akuntan, diharapkan seluruh pemangku kepentingan dapat bekerja sama untuk mendorong Indonesia menuju masa depan yang lebih inklusif, makmur, dan berkelanjutan. (*)

Tinggalkan Balasan